Nama lengkap dari Kwan Im menurut versi ajaran Buddhisme adalah Kwan She Im Phosat (Hanzi : 觀世音菩薩, Pinyin : Guānshìyīn púsà) yang merupakan terjemahan langsung dari nama aslinya dalam bahasa Sanskerta, Avalokitesvara Bodhisattva. Sedangkan menurut versi ajaran Taoisme menyebutnya sebagai Cihang Dashi (慈航大士) atau Cihang Zhenren (慈航真人).
Dewi Kwan Im sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki di India. Penyebaran pengaruhnya mulai masuk ke daratan Tiongkok pada masa Dinasti Tang (618-907). Namun pada awal Dinasti Song (960-1279), berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para seniman.
Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan (1206-1368). Sejak masa Dinasti Ming atau sekitar abad ke 15, Dewi Kwan Im secara menyeluruh perwujudannya dikenal sebagai wanita.
Banyak cerita mengenai asal-usul tentang Dewi Kwan Im di masyarakat Tiongkok. Salah satu yang paling terkenal adalah cerita tentang Legenda Putri Miao Shan (妙善). Menurut cerita tersebut, Putri Miao Shan dilahirkan pada masa dinasti Zhou Timur ( 770-256 SM), yang merupakan anak dari Raja Miao Zhuang (妙莊) penguasa Negeri Xing Lin pada akhir masa Dinasti Zhou (abad 3 SM).
Singkatnya, berbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali ke istana dan menikah, namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dengan pendiriannya. Akhirnya suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan prajurit istana untuk menangkap dan menghukum mati sang puteri.
Setelah kematiannya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk-makhluk yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti surga.
Penguasa dunia akhirat, Yan Luo Wang (Hanzi : 阎罗王; Hokkian : Giam Lo Ong), menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarnya. Begitu bangkit dari kematiannya, Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa untuk dimakannya.
Dengan memakan buah persik tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, berubah menjadi tua, dan mengalami kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan agar Puteri Miao Shan berlatih mencapai kesempurnaan di gunung Pu Tuo. Puteri Miao Shan pun mengikutinya, pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa Bumi.
Mengenai jalan cerita lengkapnya/selanjutnya, silahkan pembaca cari lewat mesin pencari karena artikel ini bukan berfokus pada riwayatNya.
Beberapa perwujudan dari Dewi Kwan Im yang paling terkenal adalah :
(1) Kwan Im berdiri menyeberangi samudera,
(2) Kwan Im menyeberangi samudera sambil berdiri di atas seekor Naga,
(3) Kwan Im duduk bersila dengan Tangan Seribu (sebagian divisualisasikan sambil memegang aneka macam senjata),
(4) Kwan Im berjubah putih sambil berdiri membawa botol suci & dahan Yang Liu (sebagian divisualisasikan dalam posisi duduk bersila),
(5) Kwan Im berdiri sambil menggendong Anak, dan (6) Kwan Im Berdiri di atas batu karang.
Walaupun memiliki berbagai macam bentuk rupa perwujudan, pada umumnya Dewi Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan¹ (berusia 40-an tahun), dengan wajah penuh keanggunan.
Terdapat 3 hari besar untuk memperingati/menghormati Dewi Welas Asih ini, yaitu pada :
1. Tanggal 19 bulan 2 Imlek adalah hari kelahiran Nya.
2. Tanggal 19 bulan 6 Imlek adalah hari mencapai kesempurnaan.
3. Tanggal 19 bulan 9 Imlek adalah hari meninggalkan raganya.
Pada hari-hari ini, umat yang merasa pernah memperoleh pertolongan Guan Yin umumnya akan datang memenuhi kelenteng Guan Yin, membawa barang persembahan, melepaskan burung dan atau hewan lain, melakukan pantangan makan bernyawa (ciacay), dan melaksanakan perbuatan amal/kegiatan sosial lainnya, seperti berkunjung ke rumah jompo, rumah penampungan anak yatim dan cacat, dsb.
20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im :
1. Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki.
2. Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain.
3. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia.
4. Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok.
5. Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
6. Setiapkali ada orang memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
7. Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain.
8. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
9. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman.
10. Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasihat.
11. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah.
12. Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
13. Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.
14. Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima.
15. Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa.
16. Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
17. Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
18. Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
19. Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu insaf.
20. Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalanKu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar